Jumat, 21 November 2014

Cara Merawat Linen Laundry Hotel


Berdasarkan departemen yang ada di hotel, linen dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut : 
 
1.        Linen-linen Housekeeping Department, yaitu semua jenis linen yang digunakan oleh Departemen Housekeeping, yang banyak digunakan untuk menyiapkan kamar tamu. Contohnya sebagai berikut.
a.         Sheet : Single sheet ( ukuran sesuai bed )
  Double sheet ( ukuran sesuai bed )
b.         Blanket, single atau double blanket ( ukuran sesuai bed )
c.         Pillow case ( ukuran sesuai bantal )
d.        Bed spread / bed cover ( ukuran sesuai bed )
e.         Bed protector ( ukuran sesuai bed )
f.          Bed skirt ( ukuran sesuai bed )
g.         Towels  : -  Bath towel ( ukuran 76 x 152 cm )
-      Hand towel ( ukuran 30 x 45 cm )
-      Face towel  ( ukuran 30 x 30 cm )
-      Bath mat ( ukuran 25 x 50 cm )
-      Duvet case ( ukuran sesuai bed )
-      Bed runner ( ukuran sesuai bed )
-      Cusion case ( ukuran sesuai bantal )

2.        Linen-linen Food and Beverage Department, yaitu semua jenis linen yang digunakan oleh Food and Beverage Department untuk operasional di restoran, bar, kitchen, atau banquet. Contohnya sebagai berikut.
a.       Table cloth ( ukuran 54 x 54 cm, 72 x 72 cm, 52 x 122 cm )
b.      Mulleton ( ukuran 54 x 54 cm, 72 x 72 cm, 52 x 122 cm )
c.       Guest napkin ( 50 x 50 cm )
d.      Buffet table cloth ( sesuai ukuran meja )
e.       Flanel hijau ( sesuai ukuran meja )
f.       Slip cloth ( 100 x 100 cm )
g.      Service cloth
h.      Cotton cloth
i.        Glass cloth
j.        Side boardd cloth ( 38 x 32,5 cm )
k.      Queridon cloth ( 48 x 34 cm )
l.        Skirting ( sesuai ukuran meja )


B.       Panduan Pengadaan Linen Baru
Tugas dan tanggung jawab petugas ruang linen antara lain mengadakan linen baru. Penggantian linen baru dilakukan oleh petugas linen room atas persetujuan manajemen. Sedangkan untuk pengadaannya, ruang lena biasanya menentukan jenis dan kualitas linen yang akan dipakai. Pengadaan atau penggantian jenis linen harus mengacu pada laporan lena setiap harinya. Lena-lena yang akan diadakan / diganti tersebut memang belum ada atau sudah habis masa pakainya.

Panduan dalam pengadaan linen baru dapat dilihat seperti berikut ini.
1.        Pengadaan linen housekeeping
Bagi Housekeeping Department, pengadaan linen baru harus memperhatikan hal-hal berikut.
a.         Jumlah twin bedded room
b.        Jumlah double bedded room
c.         Rata-rata tingkat hunian kamar ( room occupancy )
d.        Standar pemasangan lena di kamar
e.         Memiliki laundry sendiri / tidak

2.        Pengadaan linen di restoran
Bagi Food and Beverage Departement, pengadaan lena baru harus memperhatikan hal-hal berikut.
a.         Jumlah restoran yang dimiliki
b.        Jumlah tamu yang makan di restoran
c.         Tingkat penyelenggaraan banquet / function
d.        Memiliki laundry sendiri / tidak


Dengan panduan tersebut pihak manajemen dan linen room dapat menghitung jumlah linen yang diperlukan untuk satu operasional, untuk pertimbangan lain tergantung pada besar atau kecilnya anggaran yang disediakan serta jenis dan kualitas kain linen yang akan dipilih. Semakin besar anggaran yang ditetapkan, maka akan lebih leluasa dalam memilih jenis dan kualitas kain. Pada umumnya hotel akan menghemat di beberapa hal.

C.      Persediaan Linen
Setelah linen dihitung sesuai dengan kecukupan operasional, maka langkah berikutnya yaitu pengadaan linen. Tingkatan standar persediaan linen yang mencukupi untuk menunjang kelancaran operasional sehari-hari di kenal dengan istilah par stock. Par stock linen adalah jumlah linen yang diperlukan untuk melengkapi kamar tamu / restoran di satu bagian atau seksi (section).
Pada umumnya persediaan linen di housekeeping atau restoran minimal tiga par stock. Namun ada kalanya hotel menyediakan sampai lima par stock dan ada juga hotel yang hanya menyiapkan dua setengah par stock. Tingkatan standar par stock mengacu pada tinggi atau rendahnya tingkat hunian hotel.

Persediaan dengan Standar Pemasangan 3 ( tiga ) Par Stock
Penempatan linen tata graha dengan tiga par stock akan diatur sebagai berikut.

Gambar  12.1 Alur penempatan linen

Keterangan :    Sirkulasi persediaan linen 1 ( satu ) pasang terpasang di room atau restoran. Artinya, pada saat pembersihan kamar atau restoran ada 1 ( satu ) par yang terpasang di kamar tamu / restoran baik berupa sheet, blanket, pillow case, towels, table cloth, napkin, mulleton, dan lain-lain. Kemudian linen kotor dibawa ke laundry untuk dicuci. Artinya, linen kamar ada 1 ( satu ) par dicuci di laundry. Setelah dicuci dan linen tersebut bersih, maka linen dibawa kembali ke ruang linen untuk disimpan sebagai persediaan linen untuk operasional esok hari.
Bila hotel akan menyediakan linen dengan tingkat standar par stock 4 maka persediaan 1 par lagi akan disimpan pada general linen room sebagai persediaan cadangan yang digunakan pada acara-acara tertentu atau untuk cadangan pada situasi penting lainnya.


D.      Proses Pencucian Linen
Setelah diadakan perputaran linen-linen tersebut digunakan bagi keperluan operasional seperti menyiapkan kamar atau kegiatan layanan makanan dan minuman di hotel. Pada esok harinya linen tersebut akan diganti dengan linen baru agar dapat diketahui  sumber linen kotor tersebut bermula. Diantaranya bisa berasal dari kelalaian pada seksi atau departemen lain atau dari kamar tamu. Adapun proses pencucian linen sebagai berikut.


1.        Pengumpulan Linen Kotor ( Collecting a Soiled Linen )
Linen-linen kotor dikumpulkan di dalam linen humper ( untuk room section ). Kemudian, petugas linen ( Linen Boy ) akan mengambil linen yang kotor dari linen humper, sekaligus mengumpulkan dan mencatat jenis dan jumlahnya. Pencatatan ini penting dilakukan untuk menghitung jumlah linen yang dipakai dan diganti. Penghitungan antara keduanya harus sama, sedangakan untuk linen kotor dari restoran, pengumpulannya dilakukan langsung oleh petugas restoran sendiri. Setelah diambil dari kamar maka linen kotor dibawa ke linen room untuk dibuatkan daftar cucian dan administrasi lain sebagai fungsi kontrol. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut.
a.         Semua linen yang akan dicuci di laundry, harus melalui General Linen Room disertai daftar cucian.
b.        Jumlah linen kotor yang dikirim harus terttulis di dalam daftar cucian.
c.         Setelah sampai di binatu, linen kotor akan dihitung oleh Linen Checker bersama-sama Linen Boy dan petugas linen
d.        Hasil penghitungan akan ditulis pada daftar cucian.
e.         Pengiriman kembali linen bersih ke ruang linen ( Linen Room ) harus sama dengan jumlah linen kotor yang dikirim dan disertai dengan daftar cucian.
f.         Jika terjadi perbedaan, harus segera ditindak lanjuti.

2.        Pengiriman ( Delivering a Soiled Linen )
Pengiriman linen kotor pada umumnya, dilakukan petugas Linen Boy / Linen Runner dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut.

a.        Dipikul
Cara ini sudah jarang digunakan di hotel-hotel, mengingat risiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi sangat tinggi. Linen kotor yang akan dibawa bukan hanya satu atau dua lembar saja, melainkan bisa saja dalam jumlah banyak. Kalo cara ini terpaksa dilakukan harus memperhatikan berat beban yang akan dibawa, misalnya sebagai berikut.
1)        Linen harus dibungkus dengan linen lain sehingga kemungkinan ada linen yang rusak atau ternoda.
2)        Oleh karenna digunakan sebagai pelindung linen lain, tidak boleh meletakkan linen sembarangan.
3)        Linen tidak boleh diseret.

b.        Menggunakan Kereta Linen ( Linen Trolley )
Cara ini paling banyak dijumpai di hotel, karena mengingat efisiensi kerja dan kemudahan dalam pengantaran. Karena menggunakan kereta, maka linen terjaga kebersihannya dan petugas terhindar dari keseleo atau kecelakaan kerja.


c.         Menggunakan Saluran Linen ( Linen Chute )
Saluran linen digunakan oleh hotel-hotel yang berbentuk bangunan bertingkat, untuk memudahkan pengiriman linen kotor dari lantai-lantai tinggi. Jika hotel menyediakan Linen Chute sebagai sarana untuk mengirim linen kotor maka ada hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut.
1)        Pastikan tidak ada benda-benda tajam di dalam saluran atau linen
2)        Pada tempat keluaran linen ( di laundry ) perlu ditempatkan trolley penampungan agar linen tidak jatuh secara langsung ke lantai. Pastikan kebersihan linen chute-nya.
3)        Jangan memasukkan linen terlalu banyak sehingga menutupi saluran.

3.        Pemeriksaan / Penyortiran Linen Kotor ( Checking a Soiled Linen )
Setelah linen kotor berada di laundry untuk dicuci, maka petugas laundry akan melakukan pemeriksaan dan penyortiran linen. Adapun hal-hal yang akan diperiksa sebagai berikut.

    Jenis dan jumlah linen
    Asal departemen
    Kerusakan atau ternoda


Pada kegiatan penyortiran, hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut.

    Jenis kain

1)      Asal bahan ( cotton, polyster, rayon, nylon, silk, wool )
2)      Warna ( putih atau berwarna muda, tua, campuran )
3)      Tingkat ketebalan kain
4)      Ukuran kain

    Tipe kotoran

1)      Yang larut dalam dry cleaning solvent ( minyak, oli atau lilin )
2)      Yang larut di dalam air ( gula, garam, kecap, soup, atau bumbu )
3)      Yang larut dengan bantuan tenaga mekanis ( tanah dan lumpur )

4.        Pencucian ( Washing )
Pada proses pencucian, yang harus diperhatikan adalah kapasitas mesin dan jenis tekanan mesin yang diperlukan. Petugas pencucian harus mengetahui dengan benar pengoperasian mesin. Sebelum dicuci dengan prosses pencucian, terlebih dahulu linen tersebut direndam dan dihilangkan nodanya. Setelah direndam, lakukan tahapan pencucian berikut.
a.         Dicuci dengan detergen kemudian dibilas.
b.        Diperas dan dibilas kembali
c.         Diperas lagi ( dibilas boleh sampai 3 x )

5.        Pemerasan ( Extracting )
Proses pemerasan dilakukan dengan menggunakan mesin extractor. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan antara lain penggunaan mesin tersebut harus disesuaikan dengan jenis linen yang akan diperas. Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan mesin pemeras, yaitu sebagai berikut.
a.       Perhatikan kapasitas mesin
b.      Atur kecapatan pemerasan ( tinggi, sedang, atau rendah ).
c.       Perhatikan kadar air pada waktu pemerasan.

6.        Pengeringan ( Drying )
Proses pengeringan dilakukan untuk menyempurnakan proses pemerasan sehingga linen kering siap digunakan. Bila linen tidak sempurna keringnya dapat menimbulkan jamuran, noda, atau bau yang kurang sedap.
Yang harus diperhatikan pada saat mengeringkan linen adalah sebagai berikut.
a.       Perhatikan tingkat  kecepatan mesin pengering.
b.      Atur waktu yang diperlukan sesuai dengan jenis linen.
c.       Linen tidak boleh terlalu dikeringkan.

7.        Penyetrikaan ( Pressing )
Proses menyetrika linen-linen dapat menggunakan beberapa alat, yaitu sebagai berikut.
a.       Flat roll ironer, yaitu mesin yang digunakan untuk menyetrika linen-linen hotel yang berupa lembaran-lembaran. Misalnya, seprai, sarung bantal, taplak lena, napkin dan sebagaiya.
Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan alat ini adalah sebagai berikut.
1)      Linen tidak boleh terlalu basah / kering.
2)      Linen yang sobek jangan di roll.
3)      Steam jangan terlalu panas.
4)      Bantal roll tidak merata
5)      Dilakukan terus menerus



Istilah lain untuk alat ini adalah mangler / roller.

b.       Hand ironer, alat setrika ini digunakan untuk menyetrika linen-linen yang berukuran kecil dan terdapat beberapa variasi. Dengan demikian tidak bisa dimasukkan ke dalam roll kain skirting yang telah dibentuk.

Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan alat ini adalah sebagai berikut.
1)      Perhatikan ukuran panas harus disesuaikan dengan asal bahan.
2)      Perhatikan kabel tidak melintir / terbuka.
3)      Selalu gunakan alas sepatu karet.


8.        Pelipatan Linen Bersih ( Folding a Clean Linen )
Melipat linen dapat menggunakan mesin lipat atau secara manual. Pada hotel-hotel besar, pelipatan linen-linen berupa lembaran besar biasanya menggunakan folding machine yang tergabung dengan flat roll ironer. Ketika linen-linen tersebut dimasukkan ke dalam roller, linen akan keluar di ujung berikutnya sudah dalam keadaan terlipaat. Bila dikerjakan secara manual, linen dilipat dengan tenaga manusia. Biasanya bila linen lembaran disetrika dengan roller tetapi tidak disediakan mesin pelipatnya, maka linen yang sudah disetrika tersebut akan menumpuk menunggu dilipat oleh petugas. Hal ini karena umumnya kecepatan mesin bila dibandingkan dengan kecepatan tenaga manusia jelas berbeda.


9.        Penyimpanan Linen Bersih ( Storing a Clean Linen )
Penyimpanan linen bersih harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh mengingat biaya yang dikeluarkan untuk pengadaannya tidak murah dan jumlahnya tidak sedikit. Untuk menjaga kondisi linen tersebut, ruang penyimpanan harus bersih dan kering.
Linen-linen yang telah bersih dari laundry siap dikirim ke seksi-seksi yang membutuhkan. Sebelum dikirim ke seksi-seksi tersebut harus disimpan dengan rapi secara berkelompok.
a.         Untuk memudahkan pengecekan setiap tumpuk linen harus sama jumlah dan jenisnya.
b.        Usahakan ada celah antara tumpukan agar ada sirkulasi udara.
c.         Gunakan sistem FIFO dalam pendistribusian.
d.        Lena yang berukuran besar diletakkan pada rak paling bawah.
e.         Lena yang sering digunakan diatur pada rak yang sejajar dengan tangan.
f.         Berikan label untuk setiap jenis linen pada rak.
g.        Sisihkan linen yang rusak.


10.    Pengiriman Linen
Pengiriman linen ke seksi-seksi dilakukan dengan kereta roomboy dan disesuaikan dengan tingkat hunian kamar.


11.    Penggunaan Linen
Dalam penggunaan linen perlu diperhatikan dengan baik sehingga linen yang rusak / ternoda dapat diminimalkan. Bila ada penyalahgunaan terhadap penggunaan linen segera lapor kepada atasan.

E.       Administrasi Linen
Pencatatan yang digunakan untuk mengontrol linen terdiri dari hal-hal berikut.
1.        Linen inventory, yaitu pengecekan atau perhitungan terhadap jumlah lena yang dimiliki hotel yang sedang beredar. Hal ini dilakukan secara rutin atau berkala.
Tujuan diadakan linen inventory adalah sebagai berikut.
a.       Mengetahui jumlah linen yang beredar.
b.      Mengetahui bila ada kekurangan linen.
c.       Mengetahui jumlah linen yang rusak.
d.      Mengetahui jumlah linen yang hilang.
e.       Mengetahui bila ada kemacetan linen.
f.       Dapat mengontrol linen lebih baik.
g.      Dapat mengadakan rekapitulasi lena secepatnya.

2.        Linen laundry list, yaitu daftar yang digunakan untuk mengirim lena kotor ke laundry. Istilah lainnya adalah linen laundry slip.
Data-data yang terdapat di dalam formulir tersebut yaitu sebagai berikut.
a.       Section
b.      Date
c.       Item
d.      Dirty
e.       Clean
f.       General linen room
g.      Remark
h.      Sign

SOP MENANGANI TAMU INDIVIDUAL,GROUP,VIP & CANCELATION

SOP MENANGANI TAMU INDIVIDUAL,GROUP,VIP & CANCELATION
a)      Pemesanan kamar untuk tamu individu.
  Sebagai seorang Reservation Clerk, pemahaman tentang produk-produk hotel harus betul-betul diperhatikan misalnya : lokasi kamar, jenis-jenis kamar yang tersedia, harga kamar yang berlaku serta fasilitas-fasilitas pelayanan lainnya yang adadihotel.
Penerimaan pesanan kamar individual dapat dilakukan melalui telephone dengan standard operasional berikut ini :
  1. Telephone diterima kemudian dijawab dengan cepat.
  2. Pertama-tama disambut dengan ucapan greeting (selamat pagi, siang, sore atau tawarkan bantuan dengan ramah). Misalnya : Good Morning,reservation, may I help you ?.
  3. Tanyakan jumlah dan tipe kamar, jumlah hari menginap, tanggal tiba dan tanggal berangkat.
  4. Lihatlah keadaan kamar pada tabel atau laporan harian dan tamu diminta untuk menunggu sebentar.
  5. Apabila permintaan telah dipenuhi, sampaikan informasi tipe kamar dan harga kamar tanpa menyebut nomor kamar.
  6. Tanyakan nama yang memesan tersebut, kemudian nama tamu yang akan menginap, instansi serta alamat yang jelas, dan jenis pembayaran (Payment Types). Usahakan meminta deposit atau surat jaminan bila rekening tamu tersebut akan ditanggung atau dibayar oleh perusahaan. Hal ini dapat dilakukan sebelum tamu tiba dihotel, dan jangan lupa mencatat jikalau ada permintaan khusus.
  7. Isilah formulir pemesanan kamar dengan lengkap.
  8. Setelah data yang diterima telah lengkap seyogyanya kita mengulangi kembali data pesanan yang diinginkan untuk menghindari terjadinya kesalahan atau kekeliruan, kemudian diakhiri dengan standard Greeting :
    "Thank you for your Reservation, and looking forward to see you as soon in our hotel". Bila tamu menginginkan konfirmasi dari hotel, hotel akan mengirimkan "Confirmation letter / Voecher", sekaligus ditanyakan :
    Jam tiba / jam berangkat (Arrival / Departure).
    Transportasi yang digunakan , apakah perlu jemputan.
  9. Sampaikan ucapan terima kasih atas pesanan kamar yang dilakukan oleh yang bersangkutan
b)    Pemesanan kamar untuk tamu VIP.
   VIP atau Very Important Person adalah sebutan bagi tamu-tamu yang dianggap penting oleh pihak hotel. Dalam hal ini reservation dibedakan dengan yang umum / tamu regular untuk dapat meyakinkan bahwa tamu-tamu VIP tersebut benar-benar mendapatkan fasilitas yang terbaik.
VIP Guest ini biasanya adalah orang-orang yang mempunyai kedudukan khusus dimasyarakat atau orang -orang khusus seperti :
Company Diretors, Top level Management .
Chirmant of Associate / Famous People.
Consulair / Diplomats.

Gubernur dikota tempat hotel berada.
Menangani pesanan kamar untuk tamu penting (VIP) adalah sebagai berikut :
  1. Tamu penting (VIP) ditentukan oleh Front Office Manager atau General Manager.
  2. Setiap pesanan kamar untuk tamu penting (VIP) harus diketahui oleh Front Office Manager dan General Manager.
  3. Kontrol atas kesiapan kamar harus dilakukan langsung oleh Front Office Manager/ Asst Front Office Manager/ Executive Housekeeper.
  4. Proses pesanan kamar harus selalu dimonitor atas kemungkinan batal, pengunduran tanggal kedatangan , tanggal keberangkatan, waktu kedatangan, waktu keberangkatan, permintaan tambahan sebagainya .
  5. Penempatan kamar untuk Tamu penting (VIP) ditentukan Front Office Manager, kamar yang ditempati akan di block beberapa hari sebelum tamu datang, dengan menggunakan Blocking Card yang ditempatkan di Room Rack.
  6. Biasanya Reservation Clerk membuat List of VIP Report guna didistribusikan ke departement yang berkepentingan.
   
c)      Pemesanan kamar untuk tamu rombongan ( GROUP)
Dalam jenis Reservation ini dapat digolongkan jenis-jenis group yang biasanya mengadakan reservation.
  • TOUR GROUP
    Sebuah group yang terdiri dari para wisatawan yang sedang mengadakan perjalanan wisata, yang diorganisir oleh Travel agent melalui seorang Tour Leader/Operator.
  • CONVENTION GROUP
    Sebuah group yang terdiri dari sekelompok usahawan atau pegawai perusahaan yang sedang mengadakan konferensi atau seminar , yang diorganisir oleh suatu Organizer.
  • Sebuah group yang tinggal atau menginap di hotel hanya untuk satu malam, misalnya : Familiarization Trip, Wedding, Incentive Group.
Dalam mengenai pesanan kamar untuk Group perlu diperhatikan sebagai berikut :
A.Surat-menyurat tentang pesanan kamar untuk Group tersebut harus ditempatkan serta diarsipkan tersendiri                                                                         
 B.Mencatat pesanan kamar Group pada Group/Tour Reservation Form. C.Selalu memonitor semua pesanan kamar dengan berpatokan kepada "Stage of Group Booking "
Lihat catatan yang ada pada " Log Book ", apabila ada pesan-pesan yang harus diselesaikan dari manajemen, tamu atau Receptionist sebelumnya.
  1. Teliti / check formulir-formulir yang akan digunakan. Apabila tidak mencukupi segera membuat " Store Requisition ".
  2. Lihat situasi kamar pada " Room Status Report / Rack ".Periksa jumlah kamar yang bisa dijual, jumlah kamar yang akan diisi pada hari ini, jumlah kamar yang rusak yang dan jumlah kamar yang akan "Check Out".
  3. Lihat daftar nama-nama tamu yang akan tiba pada hari ini pada " Today Expected Arrival " dan " Group ".
  4. Lakukan " Blocking " kamar-kamar untuk tamu yang akan tiba hari ini. Baik "VIP" , "Individual" maupun "Group" dan catat nomor-nomor kamar pada " Expected Arrival List ".
  5. Kirimkan "Expected Arrival List"
  • Original : Housekeeping
  • Ist copy : File
         6.   Buat " Rooming List " apabila ada " Group " akan tiba hari ini, siapkan kunci kamar, isi           "Guest Card" dan masukkan ke dalam amplop.
         7.     Periksa " Housekeeping Report " yang diterima dengan " Room Status Report/Rack ".Dan " Discrepancy Report " apabila terjadi perbedaan pada Status Kamar.
d)    SOP  pembatalan pemesanan kamar ( Cancelation )
Bila ada Cancellation atau Pembatalan serta perubahan pesanan kamar, Reservation Clerk harus secepatnya memproses pembatalan dan perubahan tersebut dengan mencatat dan menuliskan di formulir : "Change or Cancellation Form". Prosedur perubahan / pembatalan pesan kamar adalah sebagai berikut :
  1. Mencatat "Change or cancellation form".
  2. Mengeluarkan Reservation Form dari rack atau filing Cabinet tempat penyimpanannya.
  3. Mengeluarkan Reservation Slip di Reservation Rack.
  4. Merubah dengan cara menghapus kamar di Reservation Chart.
  5. Memberi tanda CXL/XXX di Reservation Form dan Reservation Slip dengan menggunakan pulpen warna merah atau warna yang menyolok.
  6. Mengarsipkan kembali Reservation Form dan Reservation Slip yang batal tersebut, sebagai data dihari yang akan datang bila tamu tersebut kembali melakukan reservation.
Untuk menghindari masalah dalam penerimaan pembatalan reservation ini, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
  • Menjelaskan secara lengkap peraturan cancellation kepada tamu, khususnya reservation yang menjamin (Guarantee Reservation).
  • Pada saat menerima cancellation untuk guarantee reservation, perlu melihat waktu pembatalan dan memberitahukan kepada tamu apakah ia harus membayar atau tidak.
  • Catat secara jelas dan benar, nama dari contact person yang membatalkan pesanan, sebutkan nomor pembatalan bila perlu.
  • Beritahukan kepada contact person tersebut untuk membuat pembatalan secara tertulis.

Langkah-langkah Membersihkan Kamar Tamu Disebuah Hotel

1.      Dorong trolley ke depan kamar yang akan dibersihkan, tempatkan trolley pada posisi yang benar.

2.      Ketuk pintu kamar / tekan bel kamar, sambil menyebutkan identitas (Housekeeping.. / Room boy..) sebanyak 3 kali dengan jeda waktu ±5 detik atau ±10 detik.

3.      Bukalah pintu perlahan, sambil menyebutkan identitas kembali.

4.      Masuk ke dalam kamar sambil Nyalakan lampu kamar, dan dengan membawa cleaning kit (Tempatkan cleaning kit dibawah wash basin).

5.      Buka curtain dengan tujuan cahaya matahari dapat masuk serta menerangi kamar.

6.      Padamkan lampu bila perlu dengan tujuan shaving energi, sambil melakukan pengecekan awal terhadap peralatan yang ada didalam kamar.

7.      Kumpulkan semua sampah / kotoran didalam kamar (stripping sampah). Lihat dibawah tempat tidur. Bersihkan tempat sampah.

8.      Keluarkan barang-barang Room Service (plate, glass, try), Jika didalam kamar terdapat barang-barang tersebut. Lalu hubungi Room Service untuk mengangkatnya (clear up).

9.      Kumpulkan barang-barang ini (bila kotor) : kettle jug, glasses, cup saucer, tea spoon, dan asbak (buang isi asbak kedalam tempat yang sudah disiapkan). Tempatkan semua kedalam wash basin untuk kemudian rendam dengan air.

10.  Stripping linen kotor pada bed dengan cara mengupasnya satu per satu, lalu kemudian kumpulkan semua towel kotor yang ada didalam bathroom. Masukkan linen dan towel kotor kedalam dirty linen bag (letakkan di trolley).

11.  Masuk kembali kedalam kamar dengan membawa bed linen bersih untuk kemudian selanjutnya Making Bed.

12.  Masuk kedalam bathroom untuk Cleaning Bathroom.

13.  Hal yang pertama kali dilakukan didalam bathroom adalah Flush toilet dan Semprotkan toilet cleaner kedalam bagian toilet.

14.  Bersihkan (cuci, bilas, keringkan) kettle jug, glasses, cup saucer, tea spoon, dan asbak kotor yang telah direndam sebelumnya didalam wash basin. letakkan semua kembali ditempat yang sudah ditetapkan sebagai standard.

15.  Bersihkan (Semprotkan chemical, sikat, cuci, bilas, keringkan) area didalam bathroom, mulai dari mirror wash basin, wash basin, bath tub, dan lalu shower cabin glasses.

16.  Gunakan Hand glove. Kembali ke toilet yang sebelumnya sudah disemprotkan toilet cleaner untuk menyikat, membilas, dan mengeringkan toilet tersebut.

17.  Kembali ke trolley, ambil dan isi kembali bath linen dan bathroom amenities. Tempatkan di tempat yang sudah ditetapkan sesuai standard.

18.  Pel dan bersihkan lantai bathroom.

19.  Dusting menggunakan kain pembersih untuk membersihkan debu dikamar yang dimulai dari pintu masuk kamar lalu Berjalan sesuai arah jarum jam. Dan sambil Periksa kondisi operational TV, alarm clock, semua lampu dan telephone. (disesuaikan dengan type/layout kamar).

20.  Kembali ke trolley untuk melengkapi guest supplies yang tidak ada. Ganti guest supplies bila perlu dengan mengelilingi kamar searah jarum jam.

21.  Vacum carpet pada kamar mulai dari daerah kamar yang paling jauh dan berjalan mundur.

22.  Final check. Periksa kondisi kamar sekali lagi untuk memastikan bahwa kondisi kamar dalam keadaan baik.

23.  Tutup Curtain, Atur (normalkan) temperatur suhu AC, Semprotkan Air refreshener pada ruangan, dan Ambil waktu sesaat untuk menikmati hasil kerja yang bagus sebelum Mematikan semua lampu.

24.  Tutup pintu kamar dalam keadaan aman dan pastikan pintu telah terkunci.

25.  Mengisi Form list housekeeping (Room Boy Control Sheet). 

26.  Dorong trolley menuju kamar selanjutnya yang akan dibersihkan.